SEJARAH
PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
A.
PENDAHULUAN
Hampir
semua sejarawan membagi Daulah Bani Umayyah menjadi dua, yaitu pertama, Daulah
Bani Umayyah yang di rintis dan didirikan oleh Muawiyyah bin Abi Sufyan yang
berpusat di Damaskus(Siria). Fase ini
berlangsung sekitar satu abad dan mengubah system pemerintahan dari system khilafah
pada system malakat (kerajaan
atau monarki) dan kedua, Daulah Bani Umayah di Andalusia(Siberia) yang pada
awalnya merupakan wilayah taklukan umayyah dibawah pimpinan seorang gubernur
pada zaman Walid bin Abdul Al-Malik,
kemudian diubah menjadi kerajaan terpisah dari kekuasaan Daulah Bani Abbas
setelah berhasil menaklukan Daulah Bani Umayyah di Damaskus.
Di dalam makalah ini akan membahas lebih
rinci mengenai Daulah Bani Umayyah mulai dari asal usul Bani Umayyah,
perkembangan dan kemajuan, hingga faktor-faktor kemunduran dan kehancuran Bani
Umayyah.
B. ASAL USUL DAULAH UMAWIYAH (Kerajaan Bani Umaiyah) 41-132H
Nama
“Daulah Umawiyah” itu berasal dari nama “Umaiyah Ibnu“Abdi Syams Ibnu ‘Abdi
Manaf ’, yaitu salah seorang dari pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy dizaman
jahiliyah. Umawiyah ini senantiasa bersaingan dengan pamannya, Hasyim Ibnu Abdi
Manaf, untuk merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyarakat bangsanya. Dan ia
memang memiliki cukup unsur-unsur yang diperlukan untuk berkuasa dizaman
jahiliyah tersebut, karena iya berasal dari keluarga bangsawan, serta mempunyai
cukup kekayaan dan sepuluh orang puter-putera yang terhormat dalam masyarakat.
Orang-orang yang memiliki ketiga macam unsur ini dizaman jahiliyah, berarti
telah mempunyai jaminan untuk memperoleh kehormatan dan kekuasaan.
Sesudah
datang Agama Islam berubahlah hubungan antara Bani Umaiyah dengan saudara
sepupu mereka Bani Hasyim, oleh karena
persaingan-persaingan untuk merebut kehormatan dan kekuasaan tadi berubah
sifatnya menjadi permusuhan yang lebih nyata, Bani Umaiyah dengan tegas
menentang Rasulullah dan usaha-uaha beliau untuk mengembangkan Agama Islam.
Sebaliknya Bani Hasyim menjadi penyokong dan pelindung Rasulullah, baik mereka
yang telah masuk Islam ataupun yang belum.
Bani
Umaiyah barulah masuk Agama Islam setelah mereka tidak menemukan jalan lain,
selain memasukinya yaitu ketika Nabi Muhammad bersama beribu-ribu
pengikutnyayang benar-benar percaya kepada kerasulan dan pimpinanya, menyerbu
masuk ke kota mekkah.
Dengan
demikian, teranglah bahwa Bani Umaiyah itu adalah orang-orang yang terakhir
masuk agama Islam, dan juga merupakan musuh-musuh yang paling keras terhadap
agama ini pada masa-masa sebelum mereka memasukinya. Tetapi setelah masuk
Islam, mereka dengan segera dapat memperlihatkan semangat kepahlawanan yang
jarang tandingannya, seolah-olah mereka ingin mengimbangi keterlambatan mereka
itu dengan berbuat jasa-jasa yang besar terhadap Agama Islam dan agar orang
lupa kepada sikap dan perlawanan mereka terhadap Agama Islam sebelum mereka
memasukinya. Mereka benar-benar telah mencatat prestasi yang baik sekali dalam
peperangan yang dilancarkan terhadap orang-orang yg murtad dan orang-orang yang
mengaku menjadi Nabi, serta orang-orang yang membayar zakat.
Keluarga
Bani Umaiyah itu terdiri atas 2cabang, mereka lah yang memegang jabatan
khalifah itu. Cabang pertama ialah keluarga Harb Ibnu Umaiyah, dan cabang kedua
adalah keluarga Abu “Ash Ibnu Umaiyah. Kebanyakan khalifah-khalifah Bani
Umaiyah adalah berasal dari cabang pertama hanyalah Mu’awiyah, puteranya Yazid,
dan cucunya Mu’awiyah II.
C. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI
UMAYYAH
Daulah
bani umayyah sangat bersifat arab orientalis, artinya dalam segala bidang para
pejabatnya berasal dari arab murni, begitupula dengan corak peradabannya. Pada
masa daulah umayyah banyak perkembangan yang terjadi seperti dalam bidang
bidang ekonomi, politik, social, budaya, dan pengetahuan.
Dalam
perkembangan kebudayaan islam perkembaangan yang terjadi meliputi perkembangan
seni sastra, seni rupa, seni suara, seni
bangunan, seni ukir, da sebagainya.
Dalam
bidang ilmu pengetahuan , perkembagannya meliputi ilmu kedokteran, filsafat,
astronomi, ilmu pasti, ilmu bumi, ilmu sejarah, dan sebagainya.
Dalam
bidang ekonomi, bani umayyah mengalami kemajuan yang luar baisa. Sumber ekonomi
pada masa itu berasal dari potensi ekonomi negeri-negeri yang ditaklukannya.
Dalam
bidang system social, terjadinya hubunngan antara bangsa-bangasa muslim atau
arab dengan negeri-negeri taklukan yang terkenal memiliki kebudayaan yang telah
maju, seperti Persia, mesir, eropa, dan sebagainya.
Dalam
bidang politik, perubahan yang paling menonjol pada masa bani umayyah terjadi
pada system politik dalam negeri dan luar negeri.
D. KEMUNDURAN DAULAH BANI UMAYYAH
Adapun hal-hal yang
menyebabkan kemunduran bani umayyah yaitu:
1. Pertentangan keras antara suku-suku arab
yang sejak lama terbagi menjadi 2kelompok, yaitu arab utara yang disebut
mudariah yang menempati irak dan arab selatan himyariyah yang berdiam di
wilayah suryah. Dizaman umaiyah persaingan etnis mencapai puncaknya, karena
khalifah cenderung memihak kepada satu pihak dn menafsihkan yang lain.
2. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk islam non
arab. Mereka yang merupakan pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang
dikalahkan mendapat sebutan mawali. Suatu status yang menggambarkan keangkuhan
orang-orang arab yang mendapat fasilitas-fasilitas dari penguasa umayyah.
Mereka bersama sama arab mengalami beratnya peperangan, tetapi harapan mereka
untuk mendapatkan tunjangan tidak dikabulkan.
3. Menguatnya kekuatan kaum abasiyah pada
masa akhir-akhir kekuasaan bani umayyah yang semula tidak berambisi untuk
merebut kekuasaan, bahkan dapat menggeser kedudukan bani umayyah dalam memimpin
umatnya
Faktor yang menyebabkan
kehancuran bani umayyah adalah :
1. System pergantian khalifah melalui garis
keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi arab yang lebih menekankan
aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas, yang menyebabkan terjadinya
persaingan yang tidak sehati dikalangan anggota istana
2. Pertentangan etnis antara suku arabiah
utara dan arabiah selatan yang sudah ada sejak zaman sebelum islam makin
meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan oara penguasa bani umayyah mendapat
kesulitan untuk bersatu. Disamping itu sebagian besar golongan mawali (non
arab), merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu
ketidakadilan, ditambah dengan keangkuhan bangsa arab yang diperlihatkan pada
masa bani umayyah.
3. Lemahnya pemerintah daulah bani umayyah
juga disebebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istana sehingga anak anak
khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan ketika mereka mewarisi
kekuasaan.
4. Kekecewaan golongan agama karena
perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Munculnya kekuasaan baru yang dipelopori
oleh keturunan al-abasy ibnu abdul al mutolik. Gerakan ini mendapat dukungan
penuh dari bani hasyim dan golongan syi’ah dan kaum mawali yang merasa dibedakan
oleh pemerintahan bani umayyah
F. KESIMPULAN
Kesimpulan
dari makalah ini adalah
1.
Daulah
Bani Umayyah diambil dari nama nama “Umaiyah Ibnu“Abdi Syams Ibnu ‘Abdi Manaf
’, yaitu salah seorang dari pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy dizaman
jahiliyah.
2.
Perkembangan
pemerintahan islam pada masa bani umayyah sangatlah pesat meliputi kemajuan
system pemerintahan, system social, system politik, system ekonomi, dan ilmu
pengetahuan.
3. Kemunduran dan kehancuran di masa ini
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
pertentangan etnis suku Arab Utara dan Arab Selatan, dan sikap hidup mewah dilingkungan istana
sehingga anak anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan ketika
mereka mewarisi kekuasaan.
DAFTAR PUSTAKA
M. Sanui Latief, Sejarah dan Kebudayaan
Islam 2, Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru, 2003
Abdul A’la al-Maududi , Khilafah dan
Kerajaan, Bandung: Penerbit Mizan, 1984
BIODATA PENULIS
Nama : Khilla
Elyana Dewi
Tempat,
tanggal lahir : Banjarmasin,
1Juni 1996
Alamat
: Jalan
Kini Balu Gg. Merdeka No.4 Rw.02
No
Hp :
089652477843
Nama
Orang Tua
·
Ayah : Fadeli
Mansoer
·
Ibu : Nur Hairidah
Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar